Sabtu, 12 Desember 2009

ngerjain tugas

UKHUWAH ISLAMIYAH

BY : UKKI UNSOED TEAM



Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud)

Diriwayatkan oleh Imam Mlik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah bahwa ia berkata:
“Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku dating ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu ampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,’Demi Alloh aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Alloh tidak lebih kau cintai?’ Aku jawab,’Ya Alloh aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw, berabda,”Alloh berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”

MAKNA UKHUWAH ISLAMIYAH
Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
Hakekat Ukhuwah Islamiyah:
1.Nikmat Allah (Q.S. 3:103)
2.Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67)
3.Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
4.Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10
Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Jahiliyah:
Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam
Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan akidah (missal:ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)
Peringkat-peringkat ukhuwah:
Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran


Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”
2. Memohon didoakan bila berpisah
“Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
“Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan

MANFAAT UKHUWAH ISLAMIYAH
1. Merasakan lezatnya iman
2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi)
3. Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48)

Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci, dengki, dan bersih dari sebab-sebab permusuhan
Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang dijatuhkan Allah atas orang0orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayat-ayatNya. Sebagaiman firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Ma’idah:14
Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, yaitu itsar. Itsar adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain. Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain.
Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusia bisa merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa dipecah-belah dengan perbedaan unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara, sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam harta dan kedudukan.


Maraji’ :
- Super Mentoring Panduan Keislaman untuk Remaja
Novi Hardian & Tim ILNA Learning Center
- Masyarakat Berbasis Syari’at IslamYusuf Qardhawi

gazhul fikri

Ghazwul Fikri

Pengertiannya:
Ghazwul fikri berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang secara harfiah dapat diartikan “Perang Pemikiran”. Yang dimaksud ialah upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh Allah subhanahu wata’ala untuk meracuni pikiran umat Islam agar umat Islam jauh dari Islam, lalu akhirnya membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya. Upaya ini telah berlangsung sejak lama dan terus berlanjut hingga kini.
Ghazwul fikri dimulai ketika kaum salib dikalahkan dalam sembilan kali peperangan besar. Kemenangan kaum muslimin tersebut sangat spektakuler, sebab pasukan muslim yang diterjunkan dalam pertempuran berjumlah sedikit. Pasukan Khalid bin Walid, misalnya pernah berperang dengan jumlah tentara sekitar 3000 personil, sedangkan pasukan Romawi yang dihadapi berjumlah 100.000 personil, hampir 1 berbanding 35. Allah memenangkan kaum muslimin dalam pertempuran tersebut. Kekalahan demi kekalahan itu akhirnya menyebabkan kaum salib menciptakan taktik baru. Di bawah pimpinan Raja Louis XI, taktik baru tersebut dilancarkan. Caranya bukan lagi berupa penyerangan fisik, tetapi musuh-musuh Allah itu mengirimkan putera-putera terbaik mereka ke kota Makkah untuk mempelajari Islam. Niat atau motivasi mereka tentu bukan untuk mengamalkan, melainkan untuk menghancurkannya. Pembelajaran dengan niat jahat itu ternyata berhasil. Tafsir dikuasai, hadist dimengerti, khazanah ilmu Islam digali. Setelah sampai ke tahap dan tingkat ahli, para pembelajar Islam dari kaum Salib ini kembali ke Eropa, lalu membentuk semacam Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) untuk mengetahui kelemahan umat Islam agar dapat mereka kuasai.

Kesungguhan mereka dalam mempelajari Islam tersebut memang luar biasa. Sampai dalam sejarah diungkapkan kisah seorang pembelajar Islam dari kaum salib yang rela meninggalkan anak istrinya hanya untuk berkeliling ke negeri-negeri Islam guna mencari kelemahan negeri-negeri Islam itu. Di antara pernyataan mereka ialah, “Percuma kita berperang melawan umat Islam selama mereka berpegang teguh pada agama mereka. Jika komitmen mereka terhadap agama mereka kuat, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Oleh karena itu, tugas kita sebetulnya adalah menjauhkan umat Islam dari agama mereka, barulah kita mudah mengalahkan mereka.” Gleed Stones, mantan perdana menteri Inggris, juga mengatakan hal yang sama, “Percuma memerangi umat Islam, kita tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam al-Qur’an masih bergelora. Tugas kita kini adalah mencabut al-Qur’an hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka.”
Dalam konteks ini, al-Qur’an mengatakan, artinya, “Sesungguhnya setan bagi kamu merupakan musuh, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Sesungguhnya setan itu mengajak hizb (golongan) nya agar mereka menjadi penghuni neraka.” (QS. Faathir : 6).
Setan yang merupakan musuh umat Islam itu, menurut ayat 112 surat al-An’aam bukan hanya dari kalangan jin dan Iblis saja, tetapi juga dari kalangan manusia. Setan-setan manusia itu dahulu menghina dan memojokkan serta melecehkan Islam melalui lisan mereka dengan cara sederhana tanpa dukungan hasil teknologi canggih. Tetapi kini, penghinaan dan pemojokan serta pelecehan itu dilakukan dengan pers yang mempergunakan sarana modern yang super canggih. Di sisi lain, musuh-musuh Islam berupa setan manusia itu hebat dan licik. Struktur-struktur dan lembaga-lembaga Internasional, baik politik, mau pun ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, militer dan bidang-bidang penting lainnya hampir seluruhnya berada dalam genggaman mereka. Makanya perputaran roda organisasi dan lembaga-lembaga dunia itu sepenuhnya dapat mereka kendalikan secara sangat sistematis dan akurat tanpa disadari oleh mayoritas umat Islam, yang sebagiannya masih sangat lugu dan belum tersentuh oleh da’wah. Dalam bidang komunikasi, khususnya pers, misalnya, hampir seluruh sumber berita berada dalam ‘tangan’ mereka, baik yang berskala internasional maupun nasional. Maka tak dapat dibantah bahwa media massa yang didominasi atau dikuasai oleh kalangan yang anti Islam, yang melihat Islam sebagai ancaman bagi kepentingan politik dan ekonomi mereka, missi yang mereka emban tentu merugikan dan memojok kan Islam. Misalnya berupaya agar masyarakat dunia (terutama kalangan elitnya) membenci Islam dan menjauhinya, serta menanamkan keraguan dalam dada kaum muslimin akan kebenaran dan urgensi Islam di dalam hidup.
Keadaan ini diperburuk lagi oleh kenyataan bahwa di kalangan umat Islam, penguasaan terhadap ilmu komunikasi dan jurnalistik hingga saat ini masih jauh dari memadai. ‘Ulama dan orang-orang yang betul betul faham akan Islam secara benar dan kaffah, pada umumnya jarang yang menjadi jurnalis atau penulis. Apa lagi menerbitkan koran atau majalah yang benar-benar membawa misi dakwah dan perjuangan Islam. Sebaliknya wartawan dan penulis yang beragama Islam, termasuk yang berkaliber internasional yang mempunyai semangat sekali pun, banyak yang belum atau tidak memahami Islam secara benar dan kaaffah (totalitas). Artinya, upaya umat Islam meng-counter serangan musuh-musuh Allah itu nyaris tak ada. Di sisi lain, pers yang diterbitkan orang Islam banyak yang tidak memperjuangkan dan membela Islam, bahkan terkadang menurunkan berita yang memojokkan Islam. Sebab masih tergantung kepada kantor-kantor berita barat/kafir, yang memang selalu memburu berita yang sifatnya merugikan Islam. Padahal berita dari mereka menurut cara yang islami, harus terlebih dahulu ditabayyun (diseleksi), kalau tidak, bisa berbahaya bagi umat Islam. Namun untuk melakukan tabayyun, diperlukan pemahaman Islam yang benar dan universal serta penguasaan jurnalistik yang akurat dengan peralatan canggih. Sementara terhadap kedua hal itu para penulis Muslim belum betul-betul menguasainya secara baik. Ini salah satu di antara kelemahan-kelemahan dan keterbelakangan kita, umat Islam.
Al-Qur’an memberitahukan bahwa Nabi Sulaiman ’alaihis salam pernah menda’wahi ratu negeri Saba’ melalui tulisan (berupa sepucuk surat khusus), yang akhirnya ternyata berhasil gemilang dengan masuk Islamnya sang ratu. Kalau korespondensi da’wah sederhana antara Nabi Sulaiman ‘alaihis salam dengan ratu Saba’ ini boleh dikatakan termasuk bagian dari pers secara sederhana, maka pers dalam arti yang sempit berarti telah eksis pada zaman Nabi-nabi dahulu. Bukan hanya Nabi Sulaiman ’alaihis salam, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam pun dalam menda’wahkan Islam kepada raja-raja dan para penguasa suatu negeri pada zamannya, di antaranya mempergunakan tulisan berupa surat yang sederhana, tanpa dukungan hasil teknologi canggih seperti yang dikenal dunia pers kini.
Dalam dunia modern kini, pers ternyata menempati posisi sangat penting, antara lain, dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa siapa menguasai pers, berarti dapat menguasai dunia. Kalau yang menguasai pers itu orang mukmin, yang benar-benar faham akan dakwah dan memang merupakan Da’i (dalam arti luas), maka pers yang diterbitkannya tentu tidak akan menurunkan tulisan-tulisan yang merugikan Islam, memojokkan kaum Muslim atau menyakitkan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam. Tetapi kenyataan membuktikan, di dunia ini, tak sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya bukan hanya memojokkan Islam dan menyakitkan hati kaum mu’min serta melecehkan al-Qur’an, tetapi lebih lagi dari hanya sekedar itu. Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat Islam bukannya memihak Islam, tetapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah subhanahu wata’ala. Na’udzu billaah min dzaalik!
Dahulu, para penjajah menyerang kaum Muslimin dengan senjata bom, meriam dan peluru, dan serangan itu hingga kini sebetulnya masih tetap berlangsung. Hanya yang dijadikan sasaran bukan lagi jasmani, tetapi aqidah ummat Islam. Salah satu tujuannya ialah bagaimana agar fikrah (ideologi) atau ‘aqidah umat Islam rusak. Tujuan paling akhir ialah bagaimana agar Islam dan umat Islam berhasil dihabisi riwayatnya dari bumi Allah subhanahu wata’ala ini. Serangan inilah yang disebut ghazwul fikr. Dan senjata yang dipergunakan bukan lagi bom atau peluru tetapi surat kabar, majalah, radio, televisi dan media-media massa lainnya, baik cetak mau pun elektronik, baik yang sederhana, mau pun yang super canggih. Untuk mengantisipasi atau mengimbangi serbuan ghazwul fikr (perang ideologi) itu, umat Islam antara lain harus mempunyai pers yang tangguh, yang dikelola oleh para Ulama dan jurnalis Muslim yang betul-betul faham Islam secara benar; dengan peralatan dan sarana teknologi yang memadai dan mampu menampilkan tulisan dan berita yang benar serta baik secara menarik dan bijaksana. Tulisan-tulisan yang diturunkan atau diproduksinya tentu harus menarik dan akurat bermisi Islam, agar dapat memberikan pemahaman tentang al-Islam yang benar kepada pembacanya, dan sekaligus diharapkan dapat meredam dan mengantisipasi serbuan pers sekuler,terutama yang tak henti-hentinya menyerang Islam dengan berbagai cara.
Satu hal lagi yang tidak boleh kita dilupakan adalah, munculnya musuh-musuh Islam dari dalam tubuh ummat Islam sendiri tanpa kita sadari. Misalnya adanya ‘tokoh’ Islam yang diberi predikat Kiyai Haji atau profesor doktor, yang konotasinya pembela Islam, sehingga dikira umat Islam, ia memang pembela Islam, padahal sebaliknya, termasuk dalam hal ini Jaringan Islam Liberal (JIL). Sebetulnya, ini merupakan cerita lama, sebab sejak zaman Nabi-nabi dahulu, selalu ada saja manusia-manusia yang mengaku Muslim, tetapi pada hakikatnya merongrong atau merusak bahkan menghancurkan Islam dari dalam. Kadang-kadang menimbulkan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Sebagian mereka mengaku beragama Islam, namun takut (phobi) kalau Islam berkembang dan eksis di muka bumi Allah subhanahu wata’ala yang fana ini. Kalau mereka menerbitkan buku, koran, majalah, tabloid dan sejenisnya, mereka takut menulis tentang Islam. Kalau pun toh menulis juga, isinya tentu dipoles, direkayasa sedemikian rupa, sehingga tidak mengungkapkan kenyataan yang harus diungkapkan, dan menyampai kan apa-apa yang seharusnya disampaikan. Na’udzu billaah min dzaalik! Mereka laksana musuh dalam selimut, menggunting dalam lipatan.
Mudah-mudahan Allah memberi kita kemampuan untuk menyeleksi bahan bacaan serta memilih media informasi yang kita dengar dan saksikan setiap hari. Dan yang tak kalah penting, semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan hati kita cinta terhadap Islam dan selalu menda’wahkan dan memperjuangkannya, sampai akhirnya Dia memanggil kita ke sisi-Nya selama-lamanya. Amin ya Rabbal ’alaimin

Sasarannya adalah:
a. Menggiring orang yang tipis pemahaman Islamnya hingga menuju kepada ke Kafiran.
b. Agar umat Islam mengikuti agama kafir.
c. Memadamkan cahaya Allah.

Metode yang digunakannya:
1. Membatasi penyebaran agama Islam:
a. Tasykik (Pendangkalan) atau keragu-raguan.
b. Tasywih (Pencemaran atau Pelecehan).
c. Tadhil (Penyesalan).
d. Taghrib (Pembaratan atau Westernisasi).

2. Menyerang Islam dari dalam:
a. Penyebaran paham sekularisme.
b. Penyebaran paham nasionalisme.
c. Pengrusakan akhlak umat Islam.
d. Penyusupan paham-paham sekte animisme dan dinamisme.
e. Pemutarbalikan pemahaman Islam yang lurus.

Sarananya:
a. Media massa (cetak dan elektronik).

Hasil dari Ghazwul Fikri :
1. Umat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2. Minder dan rendah diri.
3. Jadi ikut-ikutan.
4. Berpecah-belah.

Sifat-sifat Wajib
-
Siddiq ertinya benar di dalam tutur kata dan tingkah laku.
-
Amanah ertinya para rasul wajib menunaikan amanah yang dipertanggungjawabkan kepadanya sekalipun harus ditebus dengan jiwa raganya.
-
Tabligh ertinya wajib menyampaikan apa yang telah diterima wahyu dari Allah swt. Disampaikan segala ajaran Allah kepada seluruh manusia tanpa disembunyikan walau suatupun.
-
Fatanah ertinya kecerdikan, kepintaran atau kebijaksanaan.

Jumat, 27 November 2009

dzikir

Dzikir
1. Definisi dan Dalil Dzikir :


Dzikir menurut konteks bahasa mengandung beberapa pengertian, mengandung arti "Menceritakan" (QS. Maryam : 56), "Al-Qur'an" (QS. Al-Anbiya : 50), "Shalat" (QS. Al Baqarah : 239), "Wahyu" (QS. Al Qamar : 25) dan sebagainya.

Arti Dzikir yang sebenarnya adalah suatu cara / media untuk menyebut/mengingat nama Allah, jadi semua bentuk aktivitas yang tujuannya mendekatkan diri kepada Allah dinamakan dzikir seperti shalat (QS. Thoha : 14), tetapi lebih spesifik lagi dzikir dibatasi dengan kata mengingat Allah dengan lisan dan hati. Dalil berdzikir (QS. Al Ahzab : 41). (QS. Al Baqarah : 152).

"Siapa yang ingin bersenang - senang ditaman syurga, perbanyaklah dzikir". (HR.Thabrani).

2. Sebutan dan nama dalam Dzikir.

Untuk mempermudah mengingat dzikir para ulama memberi sebutan dzikir yang digunakan dalam keadaan tertentu.
-Basmalah : diucapkan setiap memulai sesuatu
-Hamdalah / Tahmid : diucapkan setiap meakhiri sesuatu
-Istigfar : diucapakan ketika melihat / mendengar sesuatu yang tidak diinginkan atau untuk memohon ampun
-Hauqalah : diucapkan ketika melihat / mendengar sesuatu yang dibenci.
-Al Masyiah : diucapakan apabila ingin mengerjakan sesuatu yang hebat atau ajaib.
-Tahlil / Syahadah : diucapkan ketika memasukkan orang non muslim kedalam agama islam / bacaan wajib bagi orang muslim didalam shalat.
-Tasbih : diucapkan ketika melihat atau mendengar kekuasaan Alloh.

Pemberi nama dalam dzikir biasanya diberikan nama orang yang pertama mendapatkan dzikir atau orang yang yang menyusun dzikir-dzikir dalam satu susunan, seperti Hijib Nawawi dzikir yang ditulis oleh Syeikh Nawawi Al-Bantany, Ratib Al-Haddad dzikir yang disusun oleh Al Habib Alawi Al Haddad, Ratib Al-Aththas dzikir yang disusun oleh Al Habib Ali bin Husain Al Aththas..

3. Anggota tubuh dalam Dzikir.

Pada hakikatnya semua anggota tubuh manusia dapat digunakan sebagai dzikir asalkan digunakan untuk bersyukur atau mendekatkan diri kepada Alloh, seperti shalat ,puasa dan pergi haji . Tetapi para ahli tasauf membagi dzikir itu dengan dua bagian :

1. Dzikir Billisan :

Berdzikir dengan menggunakan lidah dan menggerakkan kedua bibir.

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. "(QS. Annisa : 103).

Mu'az bertanya kepada Nabi tentang amal yang paling utama. Nabi menjawab : "Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada Alloh". (HR. Al Baihaqi). Dalam Hadits Qudsi dikatakan : "AKU selalu bersama hambaKU apabila ia mengingatKU dengan menggerakkan kedua bibirnya".

Berzikir dengan lisan ada dua cara :

Pertama : Sir : berdzikir dengan suara perlahan sekiranya hanya terdengar oleh telinga orang yang berdzikir, orang tasauf menamakan dzikir ini adalah "Azzikru Bissirry" yang merupakan cara berdzikir yang paling Afdhol.

وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ

"Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al Araf : 205).

Kedua :Jahar : berdzikir dengan suara keras sekira terdengar telinga orang yang berdzikir dan orang yang didekatnya.

2. Dzikir Bilqolbi :

Berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga. (QS. Ali Imran : 135).

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Rad : 28)

Setiap zikir Billisan dan Bilqolbi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Zikir billisan dengan suara jahar kelebihannya disamping berzikir secara tidak langsung dapat mengajarkan orang yang disekitarnya untuk mengikuti zikirannya seperti zikir sesudah shalat Fardhu yang dipandu oleh imam.

Sabda Nabi : "Siapa yang mengajarkan / menunjukkan seseorang dalam kebaikan pahalanya sama dengan orang yang mengarjakannya". Akan tetapi kekurangannya dekat kemungkinan menjadikan orang yang berzikir menjadi Riya ( rasa ingin dipuji) dan Ujub (merasa dirinya lebih dari orang lain), kecuali orang-orang yang dipelihara oleh Allah. Zikir dengan Sir atau Bilqolbi pahala dan zikirannya hanya untuk orang yang membaca zikir tersebut, tetapi jauh kemungkinan menimbulkan sifat yang buruk.

4. Jumlah dalam ber-Dzikir :

Pada hakikatnya Allah menyuruh hambanya banyak berzikir dan jangan sampai lalai kepadaNya dalam sedetikpun.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً

"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya" (QS. AL Ahzab : 41)

وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيل

"Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang " (QS. AL Ahzab : 42)

Bahkan termasuk golongan orang munafik yang sedikit zikirnya. tetapi ada zikir yang dibatasi dengan jumlah tertentu karena mempunyai keistimewaan dan ada maksud tertentu. Sabda Nabi :"Aku ber-Istigfar sehari semalam 100 kali ".

Istigfar ini menunjukkan rasa syukurnya beliau dijadikan Nabi yang Makshum (terbebas dari dosa). "Siapa yang membaca :Laa ilaaha illalloh wahdahu laasyariilalah lahul mulku wahul hamdu wahuwa alaa kulli syai'in qodiir.sehari 200 kali maka orang-orang yang sesudah dan sebelum-mu selalu berbuat baik kepadamu".

Jumlah zikir dengan bilangan tertentu sering dipakai oleh para Ahli Thariqah dan Ahli Hikmah, karena mempunyai kelebihan dan tujuaan tertentu, seperti membaca Shalawat "Kamilah" 4444 kali dengan maksud keselamatan dan bentang dari musuh.Angka-angka yang mereka tentukan berdasarkan dari hasil Mujahadah (kesungguhan jiwa) dan Riyadhah (latihan jiwa) dalam menjalankan tasauf .

5. Sikon dalam ber-Dzikir dan larangannya :

Pada dasarnya berzikir tidak dibatasi dengan sesuatu apapun, karena mengingat kepada Sang Pencipta tidak boleh dibatasi oleh apapun, kecuali ada hal-hal tertentu yang dilarang untuk mengerjakannya.

Berzikir boleh dilakukan dalam kondisi berdiri, duduk atau berbaring

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. " (QS. An-Nisa : 103).

Ibnu Abbas berkata : "Ayat ini mengandung pengertian boleh berzikir pada waktu siang atau malam, didaratan atau dilautan, sedang bepergian dalam kendaraan atau disuatu tempat dan dalam kondisi apapun seperti, sakit atau sehat, sendiri atau ramai ".

Larangan dalam berzikir :

Zikir Bilqolbi tidak ada larangan sama sekali, tetapi zikir Billisan mempunyai larangan tertentu :

1. Berzikir pada tempat yang bernajis seperti WC atau kamar mandi.

2. Wanita yang sedang Haidh atau orang yang sedang junub (hadats besar) dilarang membaca sesuatu yang diambil dari Al Quran, seperti Basmalah atau Innalillahi wainna ilahi raajiun dengan maksud membaca Al Quran.

لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ

"tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."(QS. Al Waqiah : 79). Sabda Nabi : "Tidak boleh ada yang menjamah Al Qur'an kecuali orang yang suci"

3. Orang yang sedang menjalankankan maksiat kepada Alloh , seperti sedang berjudi, berzina atau meminum- minuman keras dengan maksud mengejek Alloh.

6. Mashdar Dzikir :

Mashdar zikir artinya tempat / sumber pengambilan zikir yang kita peroleh dan kita amalkan.Mashdar zikir ada dua :

1. Ma'tsur yaitu sumber pengambilan zikir dari Al Quran atau Assunah. Banyak zikir-zikir atau doa yang tertera didalam Al Quran dan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.seperti (QS. Al Baqarah : 156) dan Hadits diatas. Berzikir secara Ma'tsur lebih utama daripada yang bukan Ma'tsur, karena sumbernya langsung dari Alloh dan Rasul.

2.Gairu Ma'tsur yaitu sumber pengambilan zikir dari para ulama tasauf atau Ahli Hikmah yang tidak ada didalam Al Quran atau Assunah, seperti zikir Asmaul A'dzom, hizib. Mengamalkan zikir Gairu Ma'tsur sebaiknya dengan memakai Ijazah (QS. Al Fathu : 10) agar silsilahnya sampai kepada Nabi yang Ma'tsur, karena pada umumnya para ahli tasauf mendapatkan zikir dari Nabi secara gaib walaupun secara fisik Nabi sudah wafat, tetapi pada Hakikatnya beliau masih hidup

7. Tingkatan orang yang ber-Dzikir :

Meskipun manusia diciptakan Alloh dengan sempurna, tetapi ada manusia yang paling mulia disisiNYa yaitu manusia yang paling bertaqwa. (QS. Al Hujarat : 15) dan mereka yang mendapatkan warisan ilmu dari Alloh. (QS. Al Mujadalah : 11). Sabda Nabi : "Siapa yang mengamalkan sesuatu yang ia dapatkan (dari Allah dan Rasul) maka Alloh wariskan pengetahuan yang tidak pernah diketahui (orang)".

Dalam ilmu tasauf orang terbagi atas dua golongan :

Pertama : Orang Awam yaitu golongan yang derajatnya belum mencapai Ma'rifat, golongan awam zikirnya hanya sebatas menyebut / mengingat Allah semata.

Kedua : Orang Arifin yaitu golongan yang derajatnya sudah mencapai Ma'rifat, bagi orang Arifin berzikir wajib hukumnya, bila sekejap mereka lupa kepada Alloh maka berdosa baginya dan zikirnya bukan sekedar menyebut / mengingat Alloh akan tetapi mendekatkan diri kepada yang Zat yang Maha Esa.seperti Zikir Asma'ul ‘Adzom dan zikir Nafi - Itsbat. Seorang sufi berkata : "Jika keinginanku terlintas bukan kepada-MU dan hatiku lalai akan zat-Nya maka aku hukumkan diriku telah murtad"

8. Halaqah zikir atau Majlis Dzikir :

Salah satu cara untuk mendawamkan (kontinyu) berzikir dengan membuat Halaqah (Forum) atau Majlis zikir, minimal dua orang atau lebih. Majlis zikir disamping untuk memberi semangat dalam berzikir juga mengajak orang lain untuk berzikir.


"Tidaklah sekelompok orang berzikir kepada Allah disatu majlis melainkan mengelilingi malaikat dan menurunkan rahmat kepada mereka, maka Alloh ingat kepada mereka siapa saja yang ada disisinya". (QS. Ali Imran : 104).

Para sufi apabila ingin berzikir sendiri maka ia membuat "Jawiyah" yaitu tempat / pojok khusus untuk berzikir dan bila berzikir dilakukan bersama-sama maka mereka membuat "Ribath" yaitu majlis / pesantren khusus untuk zikir bersama.

9. Faidah ber-Dzikir :

Setiap zikir yang dibaca oleh seseorang mempunyai manfaat yang besar didunia dan akhirat. Diakhirat mendapat pahala sebagai balasannya adalah Syurga. Didunia zikir dapat menenangkan jiwa dan dapat dijadikan sebagai renungan yang aplikasinya adalah taqwa. (QS. Ar-Rad : 30). (QS. Az-Zariyat : 55). (QS. Al'Ala : 9).

Menurut ahli kebathinan (ahli Hikmah) orang yang berzikir dengan khusyu dan memakai ritual tertentu zikir tersebut mempunyai pengaruh besar pada raganya, sehingga seseorang yang berzikir jasadnya kuat atau dapat melambung keatas. Umar bin Khaththab ketika beliau terkena anak panah kakinya pada suatu peperangan maka dicabut anak panah tersebut pada waktu beliau sedang shalat agar tidak terasa sakit .

Kata orang Hikmah: Asma Alloh atau Al Quran setiap hurufnya mempunyai khadam yang tersembunyi didalamnya yang suatu saat khadamnya dapat dipanggil dan diperintah oleh orang yang berzikir. "Jangan engkau katakan "ALIF-LAM-MIM" satu rangkaian huruf akan tetapi Alif Lam Mim adalah Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf "Nabi menjelaskan wahwa setiap satu huruf Al Quran yang dibaca mengandung pahala jika dibaca dengan benar, jika dibaca dengan salah maka Al Quran tersebut malah mengutuknya.

"Berapa banyak orang yang membaca Al Quran sedangkan Al Quran malah mengutuknya". Orang Hikmah menganggap semua huruf "Hijaiyyah" disamping mengandung pahala juga mempunyai khadam karena Al Quran, zikir, doa, Asma Alloh dan bacaaan lainnya tersusun dari huruf-huruf tersebut.

Yang sebenarnya khadam yang ada pada zikir adalah para Malaikat yang selalu mendekati orang yang sedang berzikir. "Tidaklah sekelompok orang berzikir kepada Alloh didalam majlis melainkan mengelilingi para Malaikat sambil menurunkan rahmat kepada mereka, Alloh selalu ingat kepada mereka siapa saja yang ada disisiNya". Saya (penulis) yaqin para Malaikat itu dapat kita panggil dan berdialog untuk meminta sesuatu asalkan kita selalu berzikir dan tahu cara bertemunya.

Sumber : http://www.nursyifa.net/info_baru/dalil_dzikir.html

KENAPA HARUS BERDZIKIR?

Oleh Chandraleka
April 02, 2006

Berikut beberapa manfaat bisa kita dapatkan dari berdzikir :

1.Membuat hati menjadi tenang.
Allah berfirman,
”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra’d : 28)

Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara–cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara–cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul–Nya.

Ingatlah firman Allah Jalla wa ’Ala di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.


2.Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab : 35)

3.Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita.
Allah berfirman,
“Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152)

4.Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
Firman Allah ‘Azza wa Jalla
“Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan bertasbihlah kepada – Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab : 41 – 42)

5.Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung.

“Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al Anfal : 45)

Pada Al Qur’an dan terjemahan cetakan Al Haramain terdapat footnote bahwa menyebut nama Allah sebanyak – banyaknya, maksudnya adalah memperbanyak dzikir dan doa.

6.Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik, karena sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. (Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M, hal. 158).

Allah berfirman,
“Sesungguhnya orang – orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An Nisaa’ : 142)

7.Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal :
- Membaca basmillah ketika akan makan / minum
- Membaca doa keluar / masuk kamar mandi
- Membaca dzikir – dzikir sewaktu pagi dan petang
- Membaca doa keluar / masuk rumah
- Membaca doa ketika turun hujan
- Membaca dzikir setelah hujan turun
- Membaca doa ketika berjalan menuju masjid
- Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid
- Membaca hamdalah ketika bersin
- Membaca dzikir – dzikir ketika akan tidur
- Membaca doa ketika bangun tidur

Dan lain–lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?


DZIKIR HARUS SESUAI DENGAN ATURAN ISLAM

Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti aturan Islam. Ada dzikir – dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam jumlah berapa saja karena memang tidak perlu dihitung.

Tetapi ada juga dzikir – dzikir yang terkait dengan tempat, misal bacaan – bacaan dzikir ketika mengelilingi (thawaf) di Ka’bah. Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misal bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misal membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) setelah shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah – tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya.

Kalau seseorang membuat sendiri aturan – aturan dzikir yang tidak diterangkan oleh Islam, maka berarti dia telah membuat jalan yang baru yang tertolak. Karena sesungguhnya jalan – jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah itu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Patutkah kita menempuh jalan baru selain jalan yang telah diterangkan oleh Rasul Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Tentu tidak, karena Agama Islam ini telah sempurna. Kita harus mencukupkan dengan jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.


Referensi :
1.Al Qur’an
2.Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Cetakan I, Desember 2004
3.Khalid Al Husainan, Aktsaru min Alfi Sunnatin fil Yaum wal Lailah, Daar Balansiyah lin Nasyr wat Tauzi’, Riyadh, Terj. Zaki Rahmawan, Lebih dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Bogor, Cetakan I, Juni 2004 M

Sumber : http://www.perpustakaan-islam.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1411

Sumber : http://www.dzikir.org/index.php?option=com_content&view=article&id=72:dzikir&catid=47:dzikir&Itemid=53

Selasa, 17 November 2009

Latar Belakang dibuatnya Pesawat terbang

PERANCANGAN KAPAL UDARA (AIRSHIP)
UNTUK VIDEO-MONITORING DARI UDARA
Oleh : Lettu Sus Achmat Joing, Puslitbang Indhan Balitbang Dephan
________________________________________
LATAR BELAKANG
Dengan semakin padatnya kondisi lalu-lintas jalan raya, terutama di kota-kota besar di Indonesia, seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan-kemacetan di beberapa tempat terutama pada jam-jam tertentu. Apalagi akhir-akhir ini ditambah dengan semakin maraknya aksi-aksi unjuk-rasa dari berbagai elemen masyarakat, akan semakin menambah terjadinya kemacetan lalu-lintas tersebut. Satu-satunya wahana yang sekarang ini dipunyai dan digunakan oleh aparat kepolisian lalu-lintas untuk melakukan monitoring kondisi lalu lintas dari udara adalah dengan helikopter. Namun karena jumlahnya terbatas dan biaya operasionalnya cukup tinggi, maka penggunaan helikopter inipun sering dibatasi untuk saat-saat tertentu saja. Penggunaan wahana jenis lain untuk monitoring dari udara, sebagai alternatif dari penggunaan pesawat helikopter ini, merupakan suatu hal yang sudah lama menarik para peneliti dan inovator teknologi kedirgantaraan. Salah satu jenis wahana yang bisa digunakan untuk memenuhi keperluan monitoring dari udara tersebut dan harganya relatif cukup murah adalah Kapal Udara (Airship).
Kapal udara merupakan pesawat bermesin yang lebih ringan daripada pesawat terbang. Kapal udara ini memperoleh gaya angkat dari adanya gas (umumnya digunakan Helium) yang memberikan gaya angkat / apung. Untuk gerakan maju digunakan suatu engine, yang berfungsi juga untuk mengontrol arah gerakan kapal udara tersebut.
Secara khusus penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil rancangan kapal udara yang optimal, semurah mungkin, mudah diproduksi di dalam negeri, dan dapat digunakan untuk membawa muatan (payload) berupa wireless video-camera guna monitoring dari udara pada ketinggian tertentu, seperti misalnya kondisi trafik / lalu-lintas jalan raya, kumpulan manusia, monitoring daerah banjir, patroli pantai dan sebagainya. Di samping itu, kapal udara juga bisa dimanfaatkan untuk membawa kamera photo guna pemotretan dari udara, membawa iklan suatu produk industri, patroli pantai / laut dan sebagainya. Untuk jangka panjangnya, diharapkan hasil penelitian ini bisa dikembangkan untuk membuat rancangan kapal udara berukuran yang lebih besar, sehingga dapat digunakan untuk keperluan transportasi yang lebih berat, seperti angkutan penumpang, barang dan sebagainya.

TUJUAN
Tujuannya adalah sebagai berikut :
• Mengenal pengembangan rancangan kapal udara yang dapat digunakan untuk video-monitoring atau pemotretan dari udara pada ketinggian tertentu, disertai pembuatan prototip kapal udara dengan mempertimbangkan kemudahan untuk dapat diproduksi di dalam negeri.serta mudah untuk dirakit dengan pemakaian bahan yang tersedia di pasar.
• Memberikan kontribusi dalam pengembangan rancang-bangun kapal udara sebagai wahana alternatif untuk transportasi penumpang atau barang, maupun untuk misi-misi lainnya.

LANDASAN TEORI
Suatu kapal udara dapat terangkat / mengapung di udara karena adanya gaya angkat yang diperoleh dari gas (umumnya helium) yang diisikan ke dalam envelope kapal udara tersebut. Untuk menghasilkan gerakan maju di sini diperlukan 2 (dua) buah engine, yang sekaligus berfungsi juga untuk melakukan pengendalian gerakan naik, turun dan jelajah.
Besarnya MTOW (Maximum Take-Off Weight) dari kapal udara dapat dihitung dari berat udara yang dipindahkan oleh kapal udara tersebut, dan dapat ditulis sebagai : 1

MTOW= rud . Vol. g (Newton) (II.2-1)

di mana :
Vol= Volume envelop kapal udara (m3) g = gravitasi (m/det2)
rud = pud / (Rud.Tud) (kg/m3)
Rud= R / Mud (J/kgoK)
R = konstanta gas universal
Mud= berat molekul udara
Tud = To – h.B (oK)
B = faktor penurunan temperatur
h = ketinggian tempat dari permukaan laut (sea level)
(Pa) (II.2-2)

Dengan asumsi Tgas = Tud, berat gas yang diisikan ke dalan kapal udara dapat dihitung sebagai :
Wgas= Volgas .rgas g (Newton) (II.2-3)

di mana :
Volgas= Volume gas yang diisikan ke dalam kapal udara (m3)
(kg/m3) (II.2-4)
(J/kgoK) (II.2-5)

Besarnya harga W (Wempty + payload) dapat dihitung sebagai :

W = MTOW-Wgas (Newton) (II.2-6)

Dengan mengetahui besarnya Wempty dari struktur kapal udara, maka besarnya berat payload yang dapat dibawa oleh kapal udara dapat ditentukan.
Untuk menganalisis kekuatan struktur komponen dari kapal udara, seperti envelope, sirip stabilizer, dan gondola, dapat dilakukan dengan membuat pemodelan FEM (Finite Element Methods) dari masing-masing komponen tersebut. Kemudian dengan bantuan perangkat lunak Nastran versi Windows, analisis stress statik pada struktur komponen kapal udara dapat dilakukan.

Kondisi stabilitas statik kapal udara, baik dalam arah longitudinal maupun lateral, dapat dianalisis dengan memperhitungkan momen yang terjadi, yaitu kestabilan–tukik (pitching moment), kestabilan-toleh (yawing moment) dan kestabilan-guling (rolling moment), terhadap pusat gaya apung (center of buoyancy). Kestabilan statik kapal udara adalah respons kapal udara terhadap gangguan sesaat. Kapal udara dikatakan stabil apabila respons yang terjadi cenderung mengurangi atau meniadakan gangguan. Hal ini dapat diketahui dari harga turunan (derivative) momen terhadap sudut serang, sudut toleh dan sudut guling (dM/da, dM/db, dan dM/df) adalah negatif. Di sini komponen kapal udara yang sangat menentukan kondisi stabilitas statik yaitu sirip stabilizer dan posisi penempatan gondola pada envelope.
ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR GONDOLA DENGAN BAHAN KOMPOSIT
Untuk analisis kekuatan struktur gondola dengan bahan komposit dengan Metoda Elemen Hingga (FEM), di sini pada struktur gondola diambil tipe elemen “membrane” atau pelat tipis. Untuk dapat melakukan analisis tegangan, elemen membrane atau pelat tipis dapat diasumsikan sebagai elemen 2- dimensi, seperti terlihat dalam Gambar-3.
Gambar-1 :
Elemen segiempat 2-dimensi

Pada elemen segiempat yang isotropis dengan nodal-nodal 1, 2, 3 dan 4, besarnya perpindahan nodal dapat dinyatakan sebagai : 3
(III- 1)
Fungsi dari perpindahan (displacement) elemen segiempat ini dapat dituliskan sebagai :
(III-2)
di mana fungsi bentuk diberikan oleh :
(III-3)
(III-4)
(III-5)
(III-6)
h - tinggi elemen segiempat
b - lebar elemen segiempat

Regangan elemen untuk kondisi 2- dimensi dinyatakan dengan :
(III-7)
Dengan menggunakan pers.(III-2) ke dalam pers.(III-7) serta turunan u dan v, regangan dapat dinyatakan oleh :
(III-8)
di mana :
{d} - matriks perpindahan nodal pada pers.(III-1)
(III-9)

Besarnya gaya pada nodal-nodal elemen dalam bentuk matriks dapat dituliskan sebagai :

(III-10)

di mana :
{d} - matriks perpindahan nodal- nodal dari pers.(III-1)
[k] - matriks kekakuan elemen yang besarnya dapat dituliskan sebagai
(III-11)
[D] - matriks tegangan/regangan
t - tebal elemen
[B]T - transpose dari matriks [B] pers.(III-9)

Matrik tegangan /regangan (stress / strain matrix) dapat diberikan oleh : (III-12)

di mana :
E - modulus elastisitas bahan
n - rasio Poisson

Dari pers.(III-10), dapat dihitung besarnya tegangan von Mises dengan membagi besarnya gaya yang terjadi {f} dengan luas elemen.

Dalam perancangan suatu komponen harus dipastikan bahwa tegangan yang terjadi masih di bawah kekuatan material. Salah satu kriteria kegagalan yang sering dipakai dalam perancangan komponen mekanik adalah Kriteria Von Mises. Untuk tegangan biaksial, tegangan menurut kriteria Von Mises adalah : 4

(III-14)

di mana :
(III-15)
(III-16) (III-17)
Berdasarkan hasil analisis tegangan Von Mises ini maka faktor keamanan dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
(III-18)

Struktur gondola akan menahan beban antara lain : - berat kedua ducted propeller dan engine (diperkirakan 52 Newton), tangki + bahan bakar (15 Newton), payload (29.6 Newton), dan berat dari strukturnya sendiri. Diperkirakan berat keseluruhan beban adalah 96.6 Newtons. Besarnya beban karena thrust dari engine 166.7 Newton per engine. Struktur gondola di sini dipilih bentuk monocoque dan terbuat dari bahan fiberglass (GFRP) dengan 6 lapis dengan tebal masing-masing 5 mm, agar mendapatkan konstruksi yang seringan mungkin. Pemodelan FEM struktur gondola adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar-2. Hasil analisis stress pada struktur gondola terlihat dalam Gambar-3.


SISTEM DAYA DENGAN ELECTRIC ENGINE
Fungsi sistem daya bagi wahana Kapal Udara adalah untuk memberikan gaya dorong (thrust) serta kendali directional (yaw) dan longitudinal (pitch) pada waktu gerakan manuver dari airship, yaitu climb, cruising, descent dan belok. Dua buah unit sistem daya akan dipasang pada sisi kiri dan kanan Kapal Udara. Di sini fungsi sistem daya akan dibagi menjadi tiga bagian :
a) Penggerak (driver)
b) Thrust provider
c) Kendali sikap (attitude) Kapal Udara

Untuk penggerak ada dua macam tipe yang mungkin dipakai pada Kapal Udara yakni fuel engine dan electric engine. Khusus untuk misi Kapal Udara melakukan aerial fotografi mengharuskan sistem daya harus bisa mengakomodasi hovering (berada pada lokasi yang tetap untuk sementara waktu). Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem yang menjadi basis dari pemilihannya ditabulasikan sebagai berikut :
Penggunaan fuel-engine akan lebih mudah dilakukan karena fuel engine ini sangat mudah diperoleh di pasaran. Namun beberapa kelemahan sistem fuel engine yang sering ditemui adalah kadang-kadang untuk start-nya agak rewel, penyetelan engine harus baik dan optimal, kalau engine mati dalam keadaan terbang tidak bisa distart di atas, dan pemakaian bahan bakarnya memerlukan biaya yang terus-menerus. Sedangkan untuk penggunaan electric-engine, battery yang digunakan dapat di charge ulang sehingga lebih hemat biaya operasionalnya. Juga, selama terbang engine dapat dimatikan dan dihidupkan kembali secara remote. Untuk men-start engine tidak memerlukan peralatan khusus. Hanya saja kelemahan dari electric-engine ini adalah harganya cukup mahal serta berat keseluruhan sistem akan lebih besar dibandingkan dengan fuel engine.
Untuk mengoperasikan sistem daya tersebut di atas, diperlukan rancangan modul kendali yang tepat, terintegrasi dan biaya yang semurah mungkin. Pada tahap awal di sini akan dilakukan dengan controlled by remote. Sistem kendali Kapal Udara akan bersifat pasif. Artinya, seluruh gerak Kapal Udara dikendalikan oleh remote control, dan monitor diberikan oleh GPS (Global Positioning System) sebagai penentu koordinat secara real time. Untuk remote control di sini akan digunakan Radio Control yang biasa dipakai untuk pesawat aeromodeling dengan 8 channel.
Selain itu juga terdapat muatan standard yang berisi processor pengatur output data koordinat Kapal Udara dan daya battery. Monitor terhadap daya battery ini diperlukan untuk menghindari kehilangan kontrol akibat daya battery yang habis ketika mengudara.

PAYLOAD / MUATAN KAPAL UDARA
Untuk dapat melakukan video-monitoring dari udara muatan yang perlu dibawa adalah berupa Wireless Video Camera, yang dipasang pada suatu dudukan yang dapat diputar (Tilt System). Kamera ini umumnya diletakkan pada tempat khusus yang disediakan di envelope (di depan Gondola). Untuk dapat diterima di layer monitor TV di bawah, hasil pengambilan gambar digital video dan audio dipancarkan melalui sebuah Transmitter khusus yang mempunyai jangkauan cukup jauh (1-3 km). Oleh karena Transmitter ini akan dibawa terbang, maka diperlukan suatu Transmitter yang sekecil dan seringan mungkin namun mempunyai kemampuan daya pancar yang tinggi. Kemudian dengan melalui sebuah Receiver khusus, gambar hasil pengambilan wireless video-camera ini dapat diterima, dan langsung dapat dilihat pada layer monitor TV biasa. Gambar-5 memperlihatkan salah satu contoh sistem Wireless Video-Camera yang bisa dipasang pada Kapal Udara beserta Transmitter dan Receiver serta monitor TV

Rancangan Dudukan Tilt System untuk Video Camera
Agar Video Camera dapat mengambil gambar pada berbagai posisi, kamera perlu mempunyai rangka dudukan yang dapat memutar posisi kamera sampai dengan 360o dalam arah yawing dan 90o dalam arah pitching

Untuk dapat memutar posisi dudukan kamera sampai 360o arah yawing akan digunakan suatu motor servo yang dapat memutar 360o dengan ukuran beban 1-3 kg dan transmisi roda dengan belt. Sedangkan untuk memutar dudukan kamera dalam arah pitching 90o akan digunakan motor servo dengan ukuran 0.7-1 kg dan transmisi linkage. Kedua motor servo ini dikendalikan secara remote dengan menggunakan 2 channel dari Radio Control.

Transmitter VS-1230
Suatu Transmitter yang digunakan untuk memancarkan hasil pengambilan gambar video dan suara (audio) di sini adalah Transmitter VS-1230, dengan spesifikasi sebagai berikut pada Gambar-7 :
Dengan berat hanya 200 gr dan jarak pancaran sampai dengan 10.000 m (outdoor), Transmitter VS-1230 ini cocok sekali untuk penggunaan wireless video camera yang dibawa terbang dengan Kapal Udara. Gambar-7 menunjukkan Transmitter VS-1230 yang digunakan dalam system wireless video-camera ini yang dapat dibeli di pasaran.

Receiver VR-1204
Untuk dapat menerima gambar video dan audio yang dipancarkan dari Transmitter VS-1230 di sini akan digunakan sebuah Receiver VR-1204, dengan spesifikasi sebagai berikut pada Gambar-8 :
Receiver VR-1204 ini mampu menerima signal dari gambar digital video dan audio dengan frekuensi tinggi (1080 – 1200 MHz). Kemudian untuk melihat hasil penerimaan gambar dan suara yang diterima, Receiver tersebut dihubungkan langsung dengan sebuah monitor pesawat TV biasa atau CCTV monitor, sehingga gambar dan suara secara langsung dapat dilihat di layar monitor ataupun direkam dengan alat perekam video (VHS). Gambar-8 menunjukkan Receiver VR-1204 yang digunakan dalam system wireless video camera ini yang dapat dibeli di pasaran.

Payload/Muatan Kamera Foto Digital
Pemotretan udara dapat dilakukan dengan memasang suatu Kamera Foto Digital yang diletakkan pada dudukan tilt system atau dudukan kamera yang manual (besarnya sudut posisi kamera diatur
secara manual). Kamera Foto Digital pada dudukan manual yang akan digunakan adalah seperti yang terlihat dalam Gambar-9.
Untuk melakukan pemotretan, push button pengambilan gambar dari kamera dapat dilakukan secara remote dengan menggunakan salah satu channel dari Radio Control, yang akan menggerakkan motor servo yang dipasang pada dudukan kamera.

KESIMPULAN
Dari hasil perancangan Kapal Udara (Airship) untuk Video Monitoring dari udara dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam perancangan Kapal Udara untuk video monitoring dari udara ini tipe Kapal Udara LPN-01 yang dipilih adalah remotely controlled non-rigid helium airship yang akan mampu membawa beban payload sebesar 30 – 36 Newtons. Kapal Udara dirancang mempunyai dimensi panjang L = 8,5 m dan diameter D = 2,2 m, sehingga diperoleh volume envelope sebesar 20 m3. Perhitungan MTOW (Maximum Take Off Weight) dengan bahan gas Helium diperoleh sebesar 227,13 Newtons pada sea level dan 221,01 Newtons pada ketinggian 300 m.
2. Dari analisis stress dengan menggunakan perangkat lunak Nastran MSCN4V45 versi Windows pada struktur Envelope, Fin Stabilizer, Rudder dan Gondola menunjukkan bahwa bahan masih cukup aman terhadap beban yang terjadi. Dari hasil analisis kekuatan struktur Gondola dari bahan komposit menunjukkan bahwa bahan GFRP cukup aman terhadap pembebanan yang terjadi akibat gaya dorong engines (masing-masing 166,7 newton), berat kedua ducted propeller dan engines (diperkirakan 52 Newton), tangki + bahan bakar (15 Newton), payload (29.6 Newton), dan berat dari strukturnya sendiri. Tegangan statik maksimum terjadi pada daerah perekatan lapisan 3-4 dari ke-6 lapisan fiberglass yang ada.
3. Perhitungan stabilisasi statik pada Kapal Udara yang diambil untuk kecepatan terbang sampai dengan V = 42,6 km/h menunjukkan harga derivative dari momen tukik (pitching moment) terhadap sudut serang, momen toleh (yawing moment) terhadap sudut toleh, dan momen guling (rolling moment) terhadap sudut guling semua berharga negatif, berarti Kapal Udara cukup mempunyai kestabilan statik terhadap gangguan yang terjadi.
4. Dalam perancangan Kapal Udara untuk video monitoring dari udara ini tipe Kapal Udara LPN-02 yang mampu membawa beban payload sebesar 31 – 50 Newtons. Kapal Udara dirancang mempunyai dimensi panjang L = 9,0 m dan diameter D = 2,4 m, sehingga diperoleh volume envelope sebesar 26,60 m3. Perhitungan MTOW (Maximum Take Off Weight) dengan bahan gas Helium diperoleh sebesar 302 Newtons pada sea level dan 293 Newtons pada ketinggian 300 m. Sampai saat ini pembuatan sirip baru dengan ukuran yang lebih besar masih dalam taraf penyelesaian.

Footnote
1 Pepper,D.W.,and Heinrich, J.C., “The Finite Element Method : Basic Concepts and Applications”, Hemisphere Publishing Co., Washington-Philadelphia-London, 1992.
2 Cook,R.D., Malkus,D.S., and Plesha,M.I., “Concepts and Application of Finite Element Analysis”, 3rd Edition, John Wiley & Sons Inc., New York – USA, 1984.
3 I.Nyoman Oka Y. dan Mahardi Sadono, “Perancangan Awal Balon Udara”, Tugas Perancangan Pesawat, Teknik Penerbangan ITB, 1992
4 Logan,D.L., “A First Course in the Finite Element Methods”, 2nd Edition, PWS-KENT Publishing Co., Boston, 1992.
5 Huebuer, Kenneth,H.,”The Finite Element Methods for Engineers”, John Wiley & Sons Inc., New York, 1974.
6 ”MSC/Nastran for Windows, Installation and Application Manual”, Version 4.5, The Mac.Neal Schwendler Co., 1998.
7 Roland Escher, “RC Airship F A Q”,. 1995 – 2000, www.MyAirship.com
8 John and Carol Piri, “Parts and Accessories”, July, 2000, jpiri@ridgecrest.ca.us, www.MyAirship.com
9 Airship untuk pengawasan (monitoring) dari udara, LAPAN, 2004.

Senin, 16 November 2009

Latar Belakang dibuatnya Pesawat terbang

Untuk Melengkapi tugas KTE
Nama : Muhamad Iman Syahrulloh
PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN PESAWAT TERBANG TANPA AWAK (PTTA)
DAN KESIAPAN PERSONIL PENDUKUNGNYA

Diambil dan dibuat dari : Fadjar Suryanto, Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan
________________________________________
Umum.
Pada dekade terakhir telah beberapa kali dipamerkan perkembangan dan manfaat Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) yang dibuat oleh pemerintah maupun swasta dengan tingkat kemam-puannya masing-masing, termasuk hasil kerjasama antara swasta dengan Departemen Pertahanan saat itu. PTTA, diciptakan dengan tujuan didapatnya faktor efisiensi, ekonomis dan keamanan, sehingga dengan ketiga faktor tersebut diharapkan dapat di manfaatkan dalam berbagai bidang kebutuhan antara lain kehutanan, pertanian, pemetaan, pengintaian dan bahkan penyerangan dan lain-lain yang banyak membutuhkan biaya dan jiwa manusia.
Israel, China dan negara lain bahkan telah mengembangkan PTTA sebagai salah satu sarana bantu utama dalam pertempuran yang kini telah dioperasikan dan dipasarkan ke seluruh dunia. Melihat situasi demikian tentunya dapat terbayang tentang teknologinya, kemampuan terbang, misi dan beban yang dibawa serta personil pendukung yang profesional dan dapat diandalkan.
PTTA disamping merupakan alat bantu yang dapat diandalkan, namun disisi lain masih sangat tergantung kepada personil pendukungnya, khususnya terhadap PTTA yang menggunakan Remote Control (RC), sehingga personil masih merupakan faktor dominan untuk keberhasilan suatu penerbangan. Suatu penerbangan jarak jauh PTTA yang masih mengunakan RC diperlukan beberapa pilot dan ketrampilan serta kecepatan take-over terhadap jalannya PTTA tersebut dalam mencapai tujuan. Kemampuan jarak pandang pilot berbeda-beda sehingga diperlukan beberapa pilot profesional dalam jumlah yang memadai.
Sedangkan PTTA yang diterbangkan berdasar perintah atau telah menggunakan program terprogram (Autonomous) yang dikontrol melalui Ground Control Station (GCS) yang berada didarat (tanpa kontak langsung dengan PTTA) perkembangannya masih lamban, sehingga dari kedua contoh diatas, keberhasilan suatu penerbangan masih didominasi oleh kesiapan dan profesionalisme personil pendukungnya, oleh karenanya Departemen Pertahanan perlu memprioritaskan pencetakan personil yang handal seirama dengan pendalaman teknologinya bekerjasama dengan swasta dan institusi terkait yang ada dan eksis dalam rangka mengembangkan dan memanfaatkan PTTA kedepan secara mandiri dan berdayaguna tinggi.

Latar Belakang.
Indonesia telah mempunyai beberapa pakar PTTA yang keberadaannya telah banyak berperan dalam perkembangan dan pemanfaatan PTTA di tanah air. Prosentasi keberhasilan pengim-plementasiannya sering muncul dari kalangan swasta dibanding kalangan pemerintah, artinya bahwa perkembangan dunia PTTA telah banyak dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat umum walaupun hanya sebatas olahraga maupun hobi semata dibanding di pemerintahanan. Sparepart sudah banyak beredar dipasar dengan harga cukup terjangkau.
Pemerintah melalui Departemen Pertahanan dan TNI serta instansi pemerintah lainnya juga telah mencoba untuk memanfaatkan PTTA sebagai sarana bantu operasi, namun didalam perjalanannya serta hasil yang didapat kurang maksimal dan kurang bermanfaat, oleh karenanya tujuan daripada pemanfaatan PTTA itu sendiri serta faktor teknis maupun non-teknis dan pendukung lainnya perlu dicermati secara seksama agar diperoleh manfaat secara konkret yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan kedepan.
Di lingkungan Departemen Pertahanan dan TNI kecenderungan pemikiran akan pemanfaatan PTTA selama ini masih berkisar kepada pengamatan, pengintaian dan target drone serta wacana untuk mampu membawa amunisi dalam rangka membantu dalam operasi pertem-puran, namun pengamatan dan pengintaian seperti apa dan dilaksanakan dengan cara bagaimana serta sejauh mana kesiapan operasi dan personil pendukungnya hampir jarang diperhitungkan. Pengamatan dan pengintaian serta target drone adalah suatu kegiatan yang harus terus menerus dilakukan secara periodik didukung dengan kesiapan dan tenaga yang profesional serta siap setiap saat diperlukan.

Sejarah dan Perkembangan PTTA di Departemen Pertahanan, TNI dan institusi terkait lainnya.
Sejarah Perkembangan Pesawat Terbang
1) Manusia Purba : Yunani , India , China
2) Abad 15 Leonardo da Vinci — melukis Helikopter
3) Abad 18 Mongolfier — Balon udara
4) Akhir abad 19 Otto Lilienthal — pesawat tanpa motor
5) Awal abad 20 Wilbur & Orville Wright — pesawat terbang awal
6) Era perang dunia I — pesawat tempur Jerman, Inggris
7)Tahun 1939 Jerman memperkenalkan jet sebagai penggerak pesawat
8) Era perang Dunia II — pesawat tempur
9) Era modern — Perkembangan sangat pesat
10) Pesawat Supersonic — melebihi kecepatan suara
11) Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) : RPV , UAV , UCAV

Departemen Pertahanan.
Dalam tahun anggaran 2000, Balitbang Dephan telah bekerjasama dengan swasta dalam melaksanakan penelitian pemanfaatan teknologi PTTA seri SS-5 yang dikendalikan dengan menggunakan Radio Control (RC) standar aeromodeling untuk mendukung pertahanan negara, tahun 2003 melaksanakan kajian tentang Penerapan Teknologi GPS Tracking Dalam Sistem Autonomous/Terbang Terprogram Untuk Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Dalam Rangka Mendukung Pertahanan Negara, Tahun 2003 Ditjen Ranahan Dephan melakukan kesepakatan kerjasama dengan swasta tentang Program Produksi dan Pengem-bangan Pesawat Terbang Tanpa Awak dan Target Drone serta Kontrak jual beli tentang Pengadaan Unit Uji Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) SS-5 dalam rangka untuk memanfaatkan teknologi PTTA sebagai salah satu upaya alternatif memperkuat jajaran sistem pertahanan Indonesia. Tahun 2004 melakukan pendidikan dan pelatihan teknisi dan pilot selama 3 (tiga) bulan di Lapangan terbang Sulaiman Bandung.

Tentara Nasional Indonesia (Perhatian dan minat).
1) Asrenum Mabes TNI: MR40, Medium Range
2) Paskhas AU : Target Drone bersayap delta dan CAPS
3) Dislitbangad : Target drone jenis CAPS
4) TNI-AL
Marinir: Hellicam, Backpack dan CR10
Lantamal Armatim : Airship Surveillance
5) BAIS TNI : Rehabilitasi FoxAT
Institusi Terkait Lainnya.
BPPT. BPPT telah mengembangkan PTTA dengan nama RUTAV (Rajawali Unmanned Tactical Aerial Vehicle) dan PUNA (Pesawat Terbang Nir Awak), namun saat tulisan ini dibuat belum didapat informasi sudah sejauh mana perkembangan terakhir akan kedua pesawat tersebut.

PT. WESCO/UAVINDO.
Dengan SS-5-nya telah berhasil menerbangkan hampir sejauh 12 km menggunakan autonomous yang disaksikan oleh Menteri Pertahanan dan pejabat tinggi militer lainnya di Sentul Jawa Barat, yang terakhir oleh PT. UAVINDO dikembangkan jenis CR-10 mampu untuk pemantauan dan pengintaian dan terbang dengan modus UAV maupun RPV, maksimal terbang sejauh 120 km, lama waktu 4-5 jam dengan beban 5 kg.
Jalur terbang dapat ditentukan pada saat awal penerbangan dengan memasukkan angka-angka koordinat daerah yang akan dituju, titik-titik ini akan membentuk flight waypoint dan operator akan dapat memantau melalui monitor yang terpasang pada Ground Control System (GCS).

Kondisi Saat Ini.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata dan berbatasan langsung dengan tiga negara yaitu Papua Nuginea, Timor Leste dan Malaysia memerlukan pengamatan wilayah secara terus menerus khususnya pada daerah-daerah rawan seperti Selat Malaka, Kalimantan, Irian dan NTT. Mengingat luasnya daerah yang dipantau dan diamati dikaitkan dengan fasilitas dan dana yang ada, maka hasil yang dicapai masih jauh dari yang diharapkan. Pada sisi lain keberadaan pakar tentang PTTA dalam negeri masih berjalan sendiri-sendiri sesuai inovasi dan cara pandang mereka, pemerintah belum mengoptimalkan secara terstruktur, apa yang harus mereka prioritaskan demi bangsa dan negara ini.
Wacana akan pemanfaatan PTTA masih berkisar pada pengamatan dan pengintaian yang cenderung mengarah kepada wilayah yang minim penduduk semata belum mengarah kepada wilayah yang padat penduduk yang ragam pemanfaatan dan tingkat kerawanannya lebih dinamis bahkan sering menjadi incaran teroris.

Kondisi Yang Diharapkan.
Terciptanya kondisi keamanan yang kondusif dan komprehensif serta reaktif. Kondisi keamanan seperti itu rasanya masih jauh bisa dicapai bilamana dikaitkan dengan jumlah dan kemampuan fasilitas yang dipunyai saat ini, sehingga melalui tulisan ini pemantauan dan pengamatan bahkan mungkin pengintaian menggunakan PTTA disamping sebagai sarana pemantau target/obyek juga merupakan upaya dalam rangka penekanan psikologis terhadap pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan daerah rawan sebagai jalur transportasinya. Hal ini perlu segera dilakukan mengingat bahwa persyaratan maupun resiko yang ditimbulkan dari pemanfaatan PTTA relatif kecil, sedangkan tingkat maupun frekuensi pelanggaran semakin tinggi, disisi lain gambaran kesiapan sarana pendukung lainnya yang memadai belum bisa diperkirakan kapan dapat terwujud, maka seyogyanya alternatif pemanfaatan PTTA yang mempunyai tingkat keamanan dan pengamanan tinggi (misalnya menggunakan parasut dalam situasi darurat) serta penyiapan personil profesional dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan prioritas lebih lanjut.

Peluang dan Kendala
Peluang.
Dalam pemantauan ketiga wilayah perbatasan seperti Irian, Kalimantan dan NTT diperlukan kerjasama dengan institusi terkait seperti Departemen Kehutanan, Pertanian, satuan teritorial wilayah setempat dan kemungkinan peluangnya terhadap institusi terkait lainnya (lihat tabel Prediksi).
Dalam rangka meningkatkan ketahanan dan keamanan nasional, kerjasama tersebut perlu dilakukan dalam upaya mendukung kepentingan berbagai pihak dan penghematan biaya sekaligus hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan keputusan bersama dan atau sesuai tingkat kepen-tingannya masing-masing. Manfaat dari hasil kerjasama tersebut dapat berdampak langsung maupun tidak langsung bagi Departemen Pertahanan dan TNI antara lain :

Dampak Langsung.
- Mempunyai data foto udara resolusi tinggi secara rutin dan terjadwalkan.
- Melatih personil Dephan/TNI setempat.
- Kemampuan dan kualitas PTTA
- Dapat merupakan masukan bagi pengembangan PTTA kearah yang lebih cocok dan baik.
- Didapatnya informasi akurat yang terkait dengan permasalahan dan medan daerah perbatasan.
- Diperoleh gambaran kecenderung-an gejolak perubahan manusia dan lingkungan secara berkesinambung-an.
- Merupakan tolok ukur keberhasilan hasil penelitian dan pengembangan PTTA.

Dampak Tidak Langsung
- Memotivasi pemanfaatan PTTA pada bidang lain.
- Memasyarakatkan pemanfaatan PTTA
- Penekanan psikologis bagi pihak-pihak tertentu.
- Merupakan bagian dari kegiatan patroli
- Didapatnya informasi lain yang terkait dengan pertahanan dan keamanan.
- Penghimpunan database terhadap berbagai informasi penting lainnya.
- Kemungkinan munculnya investor
- Merupakan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah guna melaksanakan program pembangunan kedepan.

Kendala.
Salah satu tolok ukur keberhasilan hasil suatu penelitian dan pengembangan kajian terapan adalah dengan melaksanakan uji fisik dan fungsi secara terus menerus sesuai spesifikasinya, sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan baik secara teori maupun praktek. Pelaksanaan uji membutuhkan waktu, tenaga dan biaya serta kesempatan, sehingga sangat penting artinya penentuan skala prioritas dalam merealisasikan tujuan yang diharapkan. Teknologi sangat bermanfaat bila dapat dipahami, dimanfaatkan dan dirasakan langsung oleh pemakai, sebaliknya secanggih apapun teknologi tersebut akan kurang bermanfaat bila tidak didukung oleh personil yang memadai. Dengan demikian peranan personil sangat menentukan jenis teknologi apa dan kapan dapat dimanfaatkan. Untuk itu perlu dipersiapkan terlebih dahulu penguasaan dan pemahaman terhadap personil pendukung tentang teknologi yang akan dipakai. Pada dasarnya pemeliharaan terasa lebih berat daripada pengadaan.

Kesimpulan dan Saran.
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan pemanfaatan PTTA di tanah air, kemanfaatan akan hasil kajian ini perlu diuji coba fungsi dan fisik terus menerus dengan institusi dan pihak terkait lainnya supaya didapat gambaran secara menyeluruh guna pertimbangan dan penyempurnaan berikutnya agar layak diaplikasikan, handal dan berdayaguna tinggi, sehingga dapat merupakan bagian penting dan diperhitungkan dalam jajaran sistem persenjataan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai.

Kesimpulan.
Kekuatan dan kedaulatan suatu negara didukung oleh salah satunya dengan teknologi persenjataan yang berdayaguna tinggi dan siap dioperasikan setiap saat, kapan saja dan dimana saja dengan personil pendukung yang siap dan profesional.
Sebelum teknologi persenjataan itu sendiri diadakan seyogyanya terlebih dahulu dipersiapkan personil/awaknya, sehingga arah dan pemanfaatannya sesuai dengan tujuannya. PTTA sebagai salah satu upaya alternatif sangat berpeluang untuk memperkuat jajaran sistem pertahanan Indoneasia.

Saran.
Untuk mewujudkan pemanfaatan PTTA secara benar dan terandalkan diperlukan beberapa pertimbangan pemikiran antara lain :
1) Program dan kebutuhan
2) Peraturan pemerintah
3) Koordinasi dan kerjasama dengan institusi terkait lainnya
4) Diperlukan sumberdaya manusia profesional yang memahami tentang teknologi segmen angkasa dan segmen daratnya.
5) Perlunya pendidikan dan pelatihan serta jam terbang yang memadai.
6) Perlu pendidikan tentang teknologi jammer.
7) Perlu pendidikan tentang teknologi radar.
8) Tersedianya sarana PTTA dan peralatan lainnya setingkat laboratorium.
9) Dukungan waktu dan dana

Pustaka :
Slide paparan Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Dephan Th. 2005.

cara memasukan FB ke dalam blog

http://bambangskoko.wordpress.com/2009/02/12/cara-pasang-facebook-di-wordpress-blog/
Banyak sekali sahabat blogger baru yang menanyakan bagaimana cara pasang jam di blogger, aksesoris ini ternyata banyak juga peminatnya terutama kau hawa yang sangat mengetahui akan arti kecantikan yang akan dituangkan dalam sebuah blog. Jujur om sangat tidak menyarankan untuk memasang jam pada blog kalian, selain bikin lambat page load juga kurang terlalu berguna, coba baca artikel om sebelumnya 17 Tips agar halaman blog tampil Profesional. Walaupun sudah banyak para blogger yang mengetaui cara pasang jam ini tapi tidak begitu bagi blogger pemula yang baru memulai membuat blog tentu perlu tahapan dan bimbingan jadi gak ada salahnya untuk memasang aksesoris ini jika dirasa berguna :). Layanan gratis aksesori jam sangat banyak, namun kali ini om hanya menjelaskan cara pasang jam menggunakan layanan gratis dan paling banyak digunakan http://www.clocklink.com/

Langkah-langkah pasang jam di blogger sebagai berikut:

1. Klik alamat http://www.clocklink.com/
2. Kemudian pilih tab Gallery atau klik aja disini http://www.clocklink.com/gallery.php
3. Pilih Gallery sesuai selera atau tema blog, misalnya sobat memilih animal lalu klik link "animal" tersebut
4. Pilih gambar yang ingin sobat gunakan, lalu klik "view html" dibawah gambar jam.
5. Kemudian akan keluar halaman box lisensi dari layanan ClockLink, pilih aja tombol "Accept"
6. Pada halamat box selanjutnya kalian dapat memilih salah satu code, sebaiknya pilih kode yang atas.
7. Copy atau Simpan kode yang telah dipilih untuk sementara waktu
8. Lalu kembali masuk kehalaman blogger, pilih Elemen halaman -> Tambahkan sebuah Elemen Halaman -> pilih HTML/JavaScript -> lalu Copy/Paste code tersebut, dan jangan lupa disimpan
9. Selesai :) dan lihat hasilnya.



Trimakasih kepada Sumber (http://www.o-om.com/2007/11/cara-pasang-jam-di-blogger.html) atas informasi pemasangan jam di blog.
:)

Apabila Teman-teman ingin mendapatkan info yang lebih lengakap buka sumbernya aja,

Sumber: http://v318.wordpress.com/2007/10/16/coaxial-cable/

A. Coaxial Cable

Coaxial Cable Adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi. Kabel coaxial mempunyai pengalir tembaga di tengah (centre core). Lapisan plastik (dielectric insulator) yang mengelilingi tembaga berfungsi sebagai penebat di antara tembaga dan “metal shielded“. Lapisan metal berfungsi untuk menghalang sembarang gangguan luar dari lampu kalimantang, motors, and perlatan elektonik lain. Lapisan paling luar adalah lapisan plastik yang disebut Jacket plastic. Lapisan ini berfungsi seperti jaket yaitu sebagai pelindung bagian terluar.

240px-coaxialsvg.png

Gambar 2.1 Bagan penampang kabel koaksial

Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.

untitled11.JPG

Gambar 2.2 Sistem Transmisi kabel koaksial

Yang dimaksud dengan multiplex pada gambar 2.2 diatas adalah alat yang dibgunakan untuk menyusun beberapa kanal telpon menjadi suatu band frekuensi tertentu (base band) atau sebaliknya. Sedangkan LTE (Line Terminal Equipment) Coaxial adalah interface antara multiplex dengan kabel coaxial.

quadflex.JPG

Gambar 2.3 Coxial cable

Kabel koaksial biasa digunakan dalam jaringan LAN terutama Topologi Bus yang banyak menggunakan kabel koaksial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel koaksial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak benar-benar diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.

Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya.

B. Jenis Coaxial Cable

Jenis-jenis Coaxial Cable dikenal ada dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

1) Thick Coaxial Cable

Kabel coaxial memiliki ukuran yang bervariasi. Diameter yang terbesar ditujukan untuk penggunaan kabel backbone Ethernet karena secara histories memiliki panjang transmisi dan penolakan noise yang lebih besar. Kabel coaxial ini seringkali dikenal sebagai thicknet. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

ct100_coaxial_cable.jpg

Gambar 2.4 Thick Coaxial Cable

Seperti namanya, jenis kabel ini, karena ukurannya yang besar, pada beberapa situasi tertentu dapat sulit diinstall. Suatu petunjuk praktis menyatakan bahwa semakin sulit media jaringan diinstall, maka semakin mahal media tersebut diinstall. Kabel coaxial memiliki biaya instalasi yang lebih mahal dari kabel twisted pair. Kabel thicknet hampir tidak pernah digunakan lagi, kecuali untuk kepentingan khusus.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

· Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).

· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

· Setiap segment harus diberi ground.

· Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

· Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

1) Thin Coaxial Cable

Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Harus diingat pula bahwa kabel jenis ThickNet harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas. Oleh karena itu diciptakanlah Thin Coaxial cable untuk mengatasi beberapa masalah diatas.

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

coax.gif

Gambar 2.5 Thin coaxial cable

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

· Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

· Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Dulu jaringan Ethernet menggunakan kabel coaxial yang diameter luarnya hanya 0,35 cm (kadang dikenal sebagai thinnet). Kabel ini terutama berguna untuk instalasi kabel yang memerlukan pelilitan dan pembengkokan. Karena mudah diinstall, maka kabel ini juga lebih murah untuk diinstal. Hal ini mendorong beberapa orang menyebutnya sebagai cheapernet. Namun kabel ini memerlukan penanganan khusus. Seringkali pemasang gagal melakukannya. Akibatnya, sinyal transmisi terinterferensi oleh noise. Oleh karena itu, terlepas dari diameternya yang kecil, thinnet sudah jarang digunakan pada jaringan Ethernet.

Thicknet dapat menjangkau sampai 500 meter, dan perangkat dihubungkan ke kabel secara langsung dengan menggunakan transceiver Ethernet dengan kabel AUI. Di lain pihak thinnet lebih fleksibel dan dapat menjangkau sampai 185 meter. Komputer dihubungkan ke kabel dengan menggunakan konektor BNC. Thicknet menggunakan spesifikasi Ethernet 10 base 5, sedangkan thinnet menggunakan 10 base 2.

Walapun kabel coaxial sukar di pasang, tetapi ia mempunyai rintangan yang tinggi terhadap ganguan elektromagnet. Dan kabel ini juga mempunyai jarak maksimal yang lebih daripada kabel “twisted pair”.

Berikut akan disimpulkan mengenai keunggulan dan kelemahan coaxial cable:

· Keunggulan

1) Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon

2) Dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah

3) Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain

· Kelemahan

1) Mempunyai redaman yang relatif besar, sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater

2) Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Materi Pelatihan Pengembangan Kemampuan Pejabat Fungsional Transmisi Sandi Deplu, Sistem Komunikasi. DIVLAT centre of human resource development.

[2] Freeman, Roger L.Fundamentals of telecomunications, second editiion.Wiley Interscience, Hoboken-New jersey, 2005.

[3] http://www.av-outlet.com/en-us/dept_455.html, akses terakhir:senin,16/10/07.

[4] http://www.d-m.com/documents/network/networks.html, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[5] http://www.stevelarkins.freeuk.com/images/CT100_coaxial_cable.jpg, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[6] http://cbdd.wsu.edu/kewlcontent/cdoutput/TR501/page15.htm, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[7] http://ops.fhwa.dot.gov/publications/telecomm_handbook/chapter2_01.htm, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[8] http://www.conwire.com/gif/23a.GIF, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[9] homepages.uel.ac.uk/u0311625/coaxla.gif, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[10] http://i-networking.net/archives/6, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[11] http://www.klik-kanan.com/kamus/c.shtml, akses terakhir: senin, 16/10/2007.

[12] http://www.pc24.co.id/article/category42_1.htm, akses terakhir: senin, 16/10/2007.