- Radio Network Management
- RBS Management
- TRC Handling
- Transmission Network Management
- Internal BSC Operation and Maintenance
- Handling of MS Connections
- Base Station Controller (BSC) merupakan central node dalam BSS dan mengkoordinasi aktivitas dari TRCs dan RBSs.
- Transcoder Controller (TRC) mendukung BSS dengan kemampuan adaptasi rate. Hal ini penting karena rate yg digunakan pada air-interface dengan rate yg digunakan pada MSC atau VLR adalah berbeda, 33.8 kbps dan 64 kbps. Alat yg melakukan adaptasi rate disebut transcoder.
- Radio Base Station (RBS). Bertindak sebagi interface antara MSs dan network, dengan menyediakan fungsi radio coverage dari antenanya.
- BSC atau TRC merupakan Kombinasi BSC dan TRC dalam AXE yang sama. Hal ini cocok untuk aplikasi berkapasitas medium dan tinggi, contohnya area network urban dan suburban. Node dapat menghandle up to 1020 transceivers (TRXs). 15 BSCs jarak jauh dapat didukung oleh satu BSC atau TRC.
- Stand-alone BSC dan stand-alone TRC. Stand-alone BSC (tanpa transcoder) dioptimasi untuk aplikasi berkapasitas rendah dan medium, ini merupakan komplemen dari BSC atau TRC, terutama pada area urban dan suburban. Dia mampu mencakup up to 300 TRXs. Stand-alone TRC berlokasi pd MSC atau VLR untuk meningkatkan efisiensi transmisi, sebuah stand-alone TRC dapat mendukung 16 BSC jarak jauh.
Transcoder Controller (TRC) berfungsinya untuk transcoding dan adaptasi rate.Transcoding merupakan konversi dari informasi PCM coder (setelah konversi A/D) menjadi informasi GSM speech coder. Saya informasikan kepada pembaca, jika anda membeli perangkat telekomunikasi, sebaiknya yang sudah di sertifikasi atau yang sudah bersertifikat resmi dari postel, untuk menjaga agar anda tidak berurusan dengan pihak yang berwajib. Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar